BARRU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barru bekerjasama dengan Tim dari Departemen Sosiologi Universitas Hasanuddin (Unhas), menggelar Forum Group Diskusion (FGD), terkait kesiapan masyarakat daerah dalam mendukung pemanfaatan moda transportasi kereta api, diruang data Sekda Barru, pada Rabu (12/10/2022).
Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si., dalam arahannya menyampaikan apresiasinya atas kehadiran peserta dalam FGD.
Baca juga:
Keren! Logo Baru Ibu Kota Nusantara
|
"Atas nama pemerintah Daerah mengucapkan selamat datang tim dari Departemen Sosiologi Unhas di Kabupaten Barru yang bertugas mengkaji progres kesiapan moda transportasi dan keberlanjutan kereta api di Barru", ucapnya.
"Saya masih ingat pada bulan Agustus 2014 proyek kereta api dimulai era Gubernur Syahrul Yasin Limpo dan proyek di mulai di Barru, " tandas Suardi Saleh.
Menurut Bupati dua periode ini, keberadaan prasarana transportasi sangatlah vital dalam menunjang keberhasilan pembangunan suatu daerah. Prasarana tersebut menjadi pendorong bagi berputarnya roda perdagangan dan industri.
"Syukur kita di Barru adanya proyek kereta api masyarakat Barru banyak menerima manfaat besar. Termasuk merasakan ganti untung saat itu", ujar Suardi Saleh.
Keberadaan prasarana transportasi sangatlah vital dalam menunjang keberhasilan pembangunan suatu daerah. Prasarana tersebut menjadi pendorong bagi berputarnya roda perdagangan dan industri.
Dikatakan, rencana pembangunan transportasi kereta api massal yang bakal beroperasi di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang akan dikerjakan oleh pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota akan mampu menggerakkan roda ekonomi ke depan. Seperti adanya jalur kereta api dari Makassar ke Pelabuhan Garongkong.
"Alhamdulillah di Barru hanya persoalan harga tetapi semuanya telah sepakat. Selain itu persoalan tanah tidak bernilai seperti kuburan juga menjadi penghambat. Bahkan, ada yang sempat menolak karena masih banyak muncul mitos sehingga setelah melibatkan ulama untuk mendampingi akhirnya mereka koorporatif akhir nyakuburan dipindahkan ditempat lain", ungkapnya.
Sementara itu, Sekda Barru Ir Abustan menambahkan, fokus group diskusi yang dihadiri Departeman Sosiologi Unhas yang bertugas untuk mengakaji progres keberlanjutan kereta api.
"Beberapa hal yang masih ditimbulkan dalam proyek tersebut bersama instansi terkait akan dibahas dalam FGD ini", jelas Sekda
Ketua Tim Departemen Sosiologi Unhas Dr Iqbal Latif mengatakan, sebuah kebanggaan dari Unhas karena telah diberi ruang oleh Bupati maupun Sekda untuk mengkaji peningkatan optimalisasi perkeretapian di Barru.
Menurutnya, kesiapan masyarakat daerah dalam mendukung pemanfaatan moda transportasi kereta api di Sulsel khususnya di Barru hari ini dapat membawa solusi.
"Saya tidak tahu kereta api posisinya namun mungkin ada kebijakan pemerintah daerah dalam menyiapkan dan memudahkan masyarakat atau pelaku usaha. Apakah dengan pelayanan kereta api ini, dapat menolong bukan hanya pada tingkat tertentu tetapi juga yang lainnya", ujar Iqbal.
FGD ini juga turut dihadiri, Kepala Dinas Perhubungan Fadly R Huwae, Asisten I Andi Takdir, Kepala BPN, Kepala OPD dan Camat se Kabupaten Barru.
(Ahkam/Humas Barru)